Senin, 27 Oktober 2014

Usaha Tanpa Modal Uang

Memulai usaha memang terkadang membuat orang harus berfikir berulang-ulang jika sudah bicara modal, apalagi modal uang. bahkan banyak juga yang akhirnya tidak jadi membuka usaha karena meraa kurang dlam permodalan. ini dia engalaman saya sendiri soal usaha yang tanpa modal uang.

1. Jual Produk orang lain
Kepercayaan itu hal utam ayang harus ditanamkan dimanapun kita berada. baik itu dengan orang2 yang baru kita jumpai atau teman kita yang sudah lama. denagn memiliki kepercayaan bisa juga kita memilki usah tanpa modal, memasarkan barang orang lain denagan membawanya terlebih dahulu itu hanya membutuhkan kepercayaan. setelah barang laku uang disetorkan dan kita sendiri yang menentukanberapa untung yang kita ambil. nah,,,,bisa jadi itu cara memulai usaha ynag tanpa modal.

2.Usaha Bersama
  Relasi atau jaringan itu sangat penting dalam membuka usaha. dengan memiliki relasi yang banyak bisa jadi kita tanpa modal uangpun bisa memulai usaha. Misalnya memulai usaha bersama teman yang memiliki modal. persentasikan rencana usaha anda dan apa keuntnagan jika menjalankan bisnis tersebut. Usahakan bisnis yang memiliki peluang besar, dan berbeda. setelah ide diseujui kerjakan bisnis bersama teman anda. dan keuntungan yang di dapat di bagi. Nah,,, anda tidak perlu modal uang kan?..

3. Dropsiper
Menjadi dropsiper atau menjualkan barang orang lain secara online. Anada harus mencari Suplayer ynag bia dipercaya. kemudian pasarkan barang yang dia jual dengan cara memasarkan foto produk meraka. saat ada pembeli maka pelanggan tinggal transfer ke rekening anda dan anda mentransfer kembali ke suplayer anda. barang yang nada jual adalah tugas suplyer yang mengirimkan ke pelanggan anda. Ini lebih mudah dan anda tidak perlu menyetok barang, pengemasana, atau takut barang tidak laku.

4. Afilliate
Bisnis ini hanya mengunakan Email untuk menjalankannya. isi kolaom pendaftaran di www.afiliate.yukbisnis,com selajutnaya jalankan bisnis sesuai petunjuk. Anda akan mendapatkan komisi setiap 2minggu seX jika anda behasil menjual produk di afilliate store.

Ingat Untuk menjalankan sebuah bisnis harus di jalankan sesuai passiaon, dan fokus pada apa yang dikerjakan. juka tidak fokus jangan mengharapkan hasil.

Sabtu, 05 April 2014

BMC ( Bisnis Model Kanvas)

     Ini merupakan blog ke 9 saya selama mengikuti PER( Pengantar Intrupreneur Ritel). Kali ini materi sudah sampai pada BMC( Bisnis Model Canvas) untuk start up bisnis kita nanatinya.
BMC adalah rancangan secra ringkas tentang bisnis yang akan dijalankan. Kenapa disebut Bisnis Model Canvas???  Karena pembuatan perncanaan bisnis ini berada pada selembar kertas. Dan dalam BMC ini akan dijelaskan 9 tahap mengenai Costemer Segment, Customer Relanship, Key Activitis, Key Patners, dll.
     Dibawah ini akan saya jelaskan urutan bagaimana mengisi bisnis model kanvas.

1.Costumer Segments, yaitu siapa target market yang akan di tuju saat mejalankan bisnis. Semua harus jelas target marketnya, sehingga saat menbuat produk sudah tau target yang akan di bidik.
2. Value Propositon, adalah keunggulan atau nilai dari produk yang akan ditawarkan.
3. Chanel, yaitu tempat yang digunakan untuk bertemeunya penjual dan pembeli. misal warung, depot, toko dan lain-lain.
4. Costumer Relasenship, bagaimana sebuah usaha bisa mempertahankan pelanggannya supaya melakukan pembelian berulaang-ulang, misal kita membuat promosi-promosi, memberikan discon, atau bisa juga yang lainnya.
5. Revenue Stream, dimana uang dapat masuk dari usaha yang dijalankan. Bisa dari penjualan pokok, dari penjualan snack, dan lain-lain.
6. Key Resources, merupakan sumber daya bisa berupa sumberdaya manusia, modal, atau yang lainnnya.
7. Key Activities, yaitu aktivitas apa saja yang dilakukan selama menjalankan usaha, mulai dari buka sampai tutup. Cotoh memilih bahan-bahan, memasak, melayani pelanggan,dan lain-lain.
8. Key Phatners, merupakan orang-orang yang menjadi patner dalm bisnis/usah. Contoh, jika membuka bisnis kuliner maka key patnersnya yaitu tukang sayur, penjual bahan-bahan masakan yang akan di jual di warung atau restoran.
9. Cost Structure, yaitu biya-biaya yang digunakan seperti sewa tempat, biaya bayar listrik, bayar tagihan air, dan sebagainya.
     Sembilan urutan pengisian BMC di atas harus di isi secara berurutan, untuk mengetahui alur usaha yang akan di jalankan dan untuk mengetahui akan seperti apa usaha yang akan di jalankan.

Demikian yang bisa saya bahas dalam Blog yang ke 9 ini.

Jika ada saran dan kritik sialhkan sampaikan di kolom komentar. TERIMAKSIH!!!!!!!!!!!!

 

Jumat, 29 November 2013

Pemasaran

   Baru sempet nulis kawan-kawan. Tapi namanya tugas harus tetap di kerjakan ya biarpun terlambat. Ini blog ke-8 saya untuk tugas PER( Pengantar Entru  preneur Rite). Pada kali ini akan di bahas tentang pemasaran.
     Sebelum masuk ke dalam bauran ritel harus memahami STP( Segmentasi, Targeting, Positioning).

     Segmentasi, yaitu mengelompokan target pasar sesuai kesamaan karakteristik dan  kriteria tertentu. Pengelompokn pasar ini bisa berdasarkan usia, geogrfi, demografi, fisikografi, dan tingkahlaku. Tujuan dari segmentasi itu karena tidak semua produk cocok untuk setiap kalangan. Contoh, kita akan membuka toko baju, tidak semua baju itu cocok untuk semua orang, dengan melakukan segmentasi kita akan tau kelompok pasar mana yang akan kita layani.misalnya jual baju khusus untuk remaja, atau khusus untuk anak-anak.
      Targeting, yaitu pentargetan pasar yang ingin di bidik. Contoh sebuah toko menjual susus khusus untuk tulang, target pasar tersebut orang dewasa mulai dari usia 21tahun sampai dengan 50tahun. Jadi toko tersebut sudah tau target pasar yang di tuju yaitu orang dewasa.
     Positioning, yaitu meposisikan produk yang kita miliki kepada masyarakat atau pelanggan. Contoh, saat kita bicara tentang teh botol kia akan mengingat slogan Apapun Makanannya Minumnya Teh Botol Sosro. Nahhh di sini teh botol Sosro telah memposisikan produknya di benak masyarakat.
    Setelah melakukan S, T, P selanjutnya kita bisa melakukan proses Marketing Mix.
Marketing Mix terdiri dari 4P yaitu Price, Product, Promotion, dan Place.
1. Product yaitu produk apa yang ingin di jual. Bisa berupa barang ataupun jasa.
  Contoh, toko buku. Produknya berpa buku mulai dari buku cerita untuk anak-anak, novel, motivasi, dan lan-lain.
2. Promotion yaitu bagaimana mempomosikan produk yang kita miliki kepada target market yang di tuju. Contoh, toko buku cara promosinya bisa mengunakan internet, memberikan member cart untuk pelanggan.
3. Price yaitu menentkan harga, misal pasar yang ditargetkan adalah kalangan menengah kebawah maka harga yang di brikan juga harus sesuai dengan stndart daya beli kalangan menengah kebawh(jangan terlalau mahal).
4. Place yaitu tempat. Dimana produk kita akan di jual, jika target kia menengah kebawah kita juga harus mrnjual di tempat yang biasa di kunjugi oleh mereka misal menjualnya di swalayan, janagan menjual di Mall- mall besar seperti di sogo ini bisa menjadian produk tersebut tidak sesuai dengan target pasa yang di tuju.

Nah,,, penjelasan di atas mengenai S,T, P dan juga Marketing Mix semoga bermanfaat bagi pengunjung blog saya ini.
 jika ada saran atau kritik silahkan sampaikan di kolom komentar, terima kasih!!!!
 

    

 

Senin, 18 November 2013

Managemen Inventori

    Pembelajaran kali ini mulai lebih detai lagi nich, yaitu tantang mangement inventori atau persediaan. Persediaan merupakan semua stok yang ada pada waktu yang telah di tetapkan termasuk barang yang ada di rak display maupaun barang yang ada di gudang.
Dalam usaha ritel ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalan perencanaan inventori yaitu;
1. Prediksi penjualan prodok denagan memperhatikan produk yang akan di beli.
a. Produk yang cepat laku (fast moving product)
   
yaitu produk yang cepat laku atau selalau dibutuhkan konsumen. Contoh mie istant, beras, minyak, atau kebutuhan sehai-hari.
b. Produk yang tidak cepat laku(Slow Moving Product)
   
yaitu produk yang jarang di cari konsumen. Dalam usaha ritel supermarket contohnya sapu, alat pel. Produk ini tidak selalau di cari, jadi tidak perlu melakukan penyetokan barang terlalau banyak.
      Dalam penyetokan barang ini harus di kelopokkan sesuai katagori, jika terjadi kesalahan dalam menglompokan jenis barang bisa berakibat penyetokan terlalu lama dan barang bisa rusak,  bisa menghambat perputaran uang. Untuk menghindari kejadian tersebut sebaiknya dilkaukan penyimpanan barang 60%-70% untuk barang yang cepat laku, dan 30%-40% untuk barang yang tidak cepat laku.
2. Merk dan Kwalitas produk.
   Biasanya pemilian ini di sesuakan dengan konsumen yang akan membeli produk tersebut, jika kalangan menengah ke atas bisa memilih produk yang kwalitas premium dan memiliki kwalitas yang tinggi.
3. Kombinasi produk.
   Yaitu penentuan iventori produk kombinasi  dari katagori produk, tipe produk, dan item produk yang akan dijual. Proses ini perlu segmentasi(pemglompokan) yaitu mengelompokan target pasar misal kompok anak-anak, kompok orang dewasa. Targeting(panargetan) yaitu penargetan pasar misal akan menjual baju anak maka target kita juga anak-anak.  Positioning(penempatan) yaitu menanamkan image produk kita kepada target pasar.
4. Waktu pemesanan produk
    Dalam hal ini peritel harus jeli melihat tren dan kebutuhan konsumen. Misalnya menjelang Idhul Fitri melakukan inventori baju-bau busana muslim, menjelang perayaan natal bisa menyetok pernak pernik untuk hari Natal ini dilakukan untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi di hari-hari tersebut.
5. Tren Pasar dan Tren Produk
     Harus bisa mengikuti tren yang edang berlaku, misal saat banyak orang sedang suka dengan boneka Barby maka sebagai peritel harus segera mengambil peluang tersebut dengan menyediakan barang  dan mainan yang berhubungan denagan Barby.
     
     Nah lima hal di atas adalah hal-hal yang perlu diperhatikan seblum melakukan inventori produk. Dan itu sangat penting dalam usaha ritel supaya tidak terjadi kesalahan dalam inventori produk.
Itu dulu yang bisa di bahas dalam peljaran kali ini.
Somoga bermanfaat!!!!!
Jika ada saran dan kritik silahkan tulis di kolom komentar.



AmyAmyyyy 

Sabtu, 09 November 2013

Cash Flow

        Ini ni yang bikin pusing dan kayak hantu,,,,,, maslah uang atau Cash flow. Tapi engak apa-apa lah dipaksa dikit biar otak ngak tidur terus. Yuk kita blajar, Di minggu ke enam ini mataeri PER(Pengantar Entrepreneur Ritel) membahas tentang cash flow.

          Cash flow atau biasa di sebut Arus Kas, merupakan masuk dan keluarnya uang dalam sebuah usaha atau perusahaan. Uang yang masuk di sebut cash in, sedang uang yang kluar disebut cash out.
         Cash flow merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah usaha, karena jika cash flow terhambat usaha akan terhambat juga. Dalam hal ini biasanya terjadi karena barang yang menjadi stok terlalu lama, dan uang yang menjadi piutang yang tidak segera di bayar oleh pelanggan. Sehingga biaya operasional terhambat. Akibatnya usaha bisa terhenti.
   
Cash in atau pendapatan di bagi menjadi dua:
a. Pendapatan dari usaha tersebut. misalnya usaha warung. uang yang dihasilkan dari menjual makanan di warung tersebut.
b. Pendapatan di luar usaha. Misal dapat hadiah.
Cash out atau pengeluaran juga dibagi mejadi dua:
a. pengeluaran untuk usaha. Contoh bayar gaji pegawai, bayar tagihan listrik, tagihan air dan lain-lain.
b. Pengeluaran di luar usaha, misal biaya untuk berobat karyawan yang sakit, tiba2 terjadi musibah kebakaran (semoga tidak terjadi ya,,,)
 
         Cara menghitung rugi /laba dalam sebuah usaha yaitu:  Harga - Total Biaya= Rugi/Laba.
jadi seluruh biaya yang di keluarakan di kurangi hasil dari penjualan. Jika pendapatan lebih kecil dari biaya operasional maka usaha rugi, dan jika pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka usaha tersebut untung.
        Selain rugi/laba sebaiknya mengetahui bagaimana menghitung Break Even Point atau Impas. Supaya jika usaha mengalami penurunan setidaknya bisa mempeoleh impas dari usaha tersebut.ini dia rumusnya:            
Unit yang harus di jual=    Biaya tetap              
                                           Harga jual- Biaya variabel(biaya tidak tetap)
     Itu sedidkit pembelajaran tentang Cash Flow, sebenarnya masih banyak sekali yang bisa di bahas mengenai cash flow. Untuk saat ini, ini dulu yang saya bahas di blog saya. Mungkin di blog berikutnya bisa membahas lebih lanjut.
    Semoga bermanfaat.
Jika ada saran dan kritik silahkan tulis di kolom komentar!!!!!!!!!!!


    


Selasa, 05 November 2013

5S atau 5R

       Jumpa lagi di Jurnal Refleksi ke lima. Yuk kita belajar tentang 5R. Apa sich 5R?,,,,,InI dia penjelasannya.
        Kaizen berasal dari bahasa jepang''kai'' atinya perubahan. ''Zen'' artinya baik. Jadi kaizen adalah perubahan yang dilakukan secara terus menerus untuk menjadi lebih baik. Salah satu metode perubahan yang dilakukan perusahan-perusahaan yaitu 5S atau 5R. 5S atau 5R sendiri mempunyai arti Seiri(Ringkas), Seiton(Rapi), Seiso(Resik), Seiketsu(Rawat), dan Shitsuke(Rajin).

     1.  Seiri( Ringas)
 yaitu pemilihan barang yang masih di gunakan atau tidak, dalam pemilihan tersebut harus dipisahkan mana yang sering digunakakan, jarang digunakan. untuk barang yang jarang di pakai bisa disimpan bersama. dan untuk yang sering digunakan di letakan di tempat kerja tersebut. jika ada kerusakan segera diperbaiki. Keuntungan dari pada peringkasan barang-barang adalah area menjadi lebih luas, mendekatkan barang-barang yang letaknya berjauhan dan tentunya lebih ringkas.
     2.  Seiton( Rapi)
Merupakan perapian dari barang-barang yang sudah di ringkas tersebut, seperti menyimpan atau meletakkan barang sesuai tempat, dan jenisnya.
    3.  Seiso(Resik)
Resik berarti bersih, yaitu pembersihan barang-barang maupun lingkungan, dengan pembersihan menghindari adanya debu, sarang laba-laba,atau kotoran yang bersarang, dan menjadikan lingkungan lebih bersih dan teratur. Dengan adanaya lingkungan yang bersih dan rapi bisa meningkatkan mood utuk bekerja, barang-barang yang bersih terlihat berkwalitas.
   4.  Seiketsu(Rawat)
Yaitu penerapan 3R di atas oleh setiap individu yang berada di tempat tersebut, sehingga lingkunggan terjaga dalam kondisi 3R diatas. Selalau terjga kebersihanaya, rapi dan juga ringkas.
   5.  Shitsuke(Rajin)
Merupakan kesadaran dari setiap individu untuk selalau menjaga lingkungan, diantaranya dengan selalu membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah di sembarang tempat, membereskan sampah yang tercecer, melaksanakan piket dengan baik tampa dikomando. Dan semua itu di lakukan walaupun tanpa pengawasan oleh atasan.
     Penerapan 5R ini sebaiknya dilakukan di setiap tempat, bisa di rumah, kantor, dan juga perusahan-perusahaan sehinga tercipta suasana yang yaman. MARI KITATERAPKAN BUDAYA 5R DIMANAPUN BERADA.

     Inilah sedikit penjelasan tentang 5S atau 5R. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Dan jika ada kritik atau saran silahkan tulis di kolom komenar!!!!! 




 AmyA m y

Senin, 04 November 2013

Bootstrap atau Bootstrappig

         
Alhamdulilah,,, jumpa lagi di tulisan saya yang ke 4. Pada pembelajaran PER (Pengantar Entrepreneur Ritel) kali ini kita balajar tentang Bootstrap. Apa sich Bootstrap?.......Bootstrap yaitu bagaimana kita menggunakan apa yang kita miliki secara efektif dan efisien untuk mendapatkan yang kita inginkan, misalkan saat akan membuka usaha dan kekurangan modal maka bisa mengumpulkan modal denagan cara meminjam pada saudara, teman, atau mungkin melakukan barter denagan orang lain.
         Ada beberapa kelebihan saat melakukan Bootstrap:
1. Bisa memulai usaha lebih cepat tanpa menunggu modal sendiri. Jika mengumpulkan modal sendiri mungkin saat ingin memulai usaha ide-ide yang kita miliki bisa jadi sudah digunakan orang lain atau bisa juga semangat kita sudah mualai berkurang. Dan bisa juga ide yang ada terbuang sia-sia karena menunggu modal terkumpul yang sangat lama.
2. Tidak ada beban bunga dalam meminjam modal dari teman atau saudara. Ini juga mengurangi resiko apabila belum bisa mengembalikan  pinjaman masih bisa bernegosiasi dengan peminjam moda, namun jika meminjam pada Bank maka tidak ada negosiasi dan sudah pasti ada beban bunga yang harus di tanggung saat meminjam uang di Bank.
3. Jangka pengembaliannnya bisa disesuaikan. Waktu pengembalian dan jumlah bisa disesuaikan dengan kemampuan, namun harus sesuai juga denagan perjanjian awal.
           Dan ada juga kekurangan daripada meminjam modal dari orang lain yaitu beban hutang budi yang mungkin tak bisa dibayar dengan materi.
             Selain meminjam modal dari orang lain bisa juga melakukan barter dengan orang lain. Misal saya mempunyai ide yang bagus untuk sebuah usaha dan orang lain yang memiliki tempat usaha, maka saya bisa menawarkan ide saya untuk bekerjasama menggunakan tempat tersebut untuk membuka usaha.
Dengan demikian kita tidak perlu takut dalam memulai usaha jika tidak memiliki modal, kita bisa menggunakan cara Bootstrap, asal kita bekerja keras, kerja cerdas dan juga disiplin, maka pengembalian modal pasti bisa dilakukan tepat waktu.
          Itu sediki tentang Bootstrap, semoga bermanfaat.
SALAM ENTREPRENEUR!!!!!!!
       

 Jika ini bermanfat silahkah tulis di kolom komentar ya....